Usai Belanda, Spanyol Kini Punya Enam Final

Ini kecelakaan. Spanyol membuat kesalahan-kesalahan yang tak biasanya mereka buat. Belanda mengetahui cara bermain melawan Spanyol dan Spanyol membiarkan mereka memainkan bola-bola panjang dengan banyak ruang di belakang para bek, membiarkan Robben, Sneijder, atau Van Persie menyakiti kami.



Fakta positifnya adalah kesalahan-kesalahan ini dapat diperbaiki. Itu semua merupakan kesalahan posisional dan bisa diubah. Lebih lanjut, hasil ini bisa sangat berbeda andai saja Silva mencetak gol. Belanda mencetak gol hanya sesaat setelah terbuangnya peluang emas Silva dan itu mengubah laga. Spanyol tak boleh kebobolan gol seperti itu.

Kerusakan ini sifatnya hanya psikologis. Tim ini telah membuktikan nilainya dan sekarang kami memiliki enamm final untuk menjadi kampiun. Cili tak akan mudah, kita semua telah melihat kualitas mereka. Dan laga kontra Australia mungkin menjadi final di mana kami harus mencetak banyak gol. Ada hal-hal yang mesti dipecahkan, tapi akan tak adil kalau tidak mempercayai lagi tim setelah apa yang mereka berikan di masa lampau.
Diego Costa mengawali laga dengan gugup tapi setelah penalti dia tampil baik. Bermain dengan Costa artinya Anda harus mengubah beberapa hal dan tak bisa bermain seperti biasanya, tapi dia menciptakan ruang dan peluang. Ini bisa menjadi alternatif tapi bukan opsi tunggal. Ini bukan gaya kami, jadi kami harus mengerti kapan saatnya bermain seperti itu.
Menjadi hal mengejutkan tak ada pembahasan apa pun soal ini (masa depan beberapa pemain) sebelum laga, tapi tentu saja ini penting. Banyak pemain yang tak mengetahui masa depan mereka dan hal tersebut bisa mengganggu Anda.
Dan Anda tak bisa berada di ajang sebesar Piala Dunia tanpa pikiran yang 100 persen fokus pada kompetisi.

0 Response to "Usai Belanda, Spanyol Kini Punya Enam Final"

Post a Comment